Memuat...
18 March 2025 15:23

Fenomena "Skin Hunger": Dampak Psikologis dari Kekurangan Kontak Fisik

Bagikan artikel

Dalam dunia yang semakin terhubung secara digital, kita sering kali mengabaikan pentingnya kontak fisik dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu fenomena yang muncul sebagai akibat dari kekurangan interaksi fisik ini adalah skin hunger atau rasa lapar akan sentuhan fisik. Skin hunger merujuk pada kebutuhan biologis dan emosional seseorang akan sentuhan fisik yang mendalam, seperti pelukan, genggaman tangan, atau sentuhan lembut lainnya. Ketika kebutuhan ini tidak terpenuhi, dampaknya bisa sangat memengaruhi kesehatan psikologis seseorang. Fenomena ini menjadi semakin relevan, terutama dalam konteks pandemi COVID-19, yang membatasi banyak interaksi fisik antara individu. 

Penyebab Skin Hunger

  1. Kebutuhan Biologis dan Emosional
    Sentuhan fisik memainkan peran yang sangat penting dalam perkembangan dan kesejahteraan manusia. Sejak masa bayi, kita telah bergantung pada sentuhan untuk mendapatkan rasa aman dan kenyamanan. Hormon oksitosin, yang dikenal sebagai hormon cinta atau kebahagiaan, dilepaskan ketika kita berinteraksi secara fisik dengan orang lain, yang menciptakan perasaan hangat dan ikatan emosional. Ketika tubuh kekurangan sentuhan fisik, kadar oksitosin bisa menurun, menyebabkan perasaan kesepian dan kecemasan.

  2. Isolasi Sosial
    Isolasi sosial, baik karena alasan fisik seperti pembatasan sosial atau karena faktor mental seperti kesepian, bisa memicu fenomena skin hunger. Ketika seseorang tidak memiliki kesempatan untuk berinteraksi fisik dengan orang lain, tubuh mulai merespon dengan perasaan stres dan ketegangan. Isolasi jangka panjang ini berpotensi menyebabkan penurunan kualitas kesehatan mental.

  3. Kondisi Psikologis yang Tidak Tertangani
    Beberapa orang yang mengalami kesulitan dalam hubungan pribadi atau yang menderita kecemasan sosial mungkin merasa kurang nyaman dalam melakukan interaksi fisik. Ketika interaksi tersebut tidak terjadi dalam kehidupan sehari-hari, bisa muncul perasaan skin hunger, yang mengarah pada rasa terisolasi atau bahkan depresi.

Dampak Psikologis Skin Hunger

  1. Kecemasan dan Stres
    Kekurangan sentuhan fisik dapat meningkatkan tingkat kecemasan dan stres. Ketika tubuh tidak menerima kontak fisik yang cukup, seseorang mungkin merasa lebih tertekan dan mudah panik. Hormon kortisol, yang terkait dengan stres, cenderung meningkat, sementara kadar hormon oksitosin menurun, yang memperburuk rasa cemas.

  2. Depresi dan Kesepian
    Kekurangan interaksi fisik dapat memperburuk perasaan kesepian dan bahkan menyebabkan gejala depresi. Tanpa sentuhan, otak tidak menerima sinyal-sinyal positif yang berasal dari hubungan emosional yang dipupuk melalui interaksi fisik. Ini bisa memperburuk perasaan terasing dan tidak dihargai, yang pada gilirannya memperburuk kondisi mental.

  3. Penurunan Kualitas Tidur
    Penelitian menunjukkan bahwa sentuhan fisik dapat membantu meningkatkan kualitas tidur dengan merangsang pelepasan hormon oksitosin yang menenangkan. Tanpa adanya kontak fisik yang cukup, banyak individu yang melaporkan kesulitan tidur, yang dapat berdampak langsung pada kesejahteraan mereka secara keseluruhan.

  4. Keterikatan Sosial yang Lemah
    Sentuhan fisik memainkan peran penting dalam membangun ikatan sosial yang kuat. Tanpa sentuhan, hubungan bisa menjadi lebih dangkal, dan rasa koneksi emosional bisa berkurang. Hal ini bisa menyebabkan individu merasa terasing, bahkan dalam hubungan yang dekat sekalipun.

Cara Mengatasi Skin Hunger

  1. Meningkatkan Kontak Fisik dalam Hubungan Pribadi
    Menyadari pentingnya sentuhan fisik dalam kehidupan sosial sangat penting. Meningkatkan pelukan, jabat tangan, atau hanya sekedar sentuhan lembut pada bahu bisa membantu meringankan perasaan skin hunger. Bagi mereka yang berada dalam hubungan romantis atau keluarga, lebih banyak kontak fisik dapat menciptakan rasa aman dan terhubung.

  2. Menggunakan Alternatif Sehat
    Bagi mereka yang tidak dapat dengan mudah mengakses kontak fisik, seperti dalam situasi yang terbatas (misalnya selama pandemi), penting untuk mencari alternatif yang sehat. Terapi pijat, yoga, atau bahkan hewan peliharaan bisa memberikan sedikit kenyamanan dalam mengurangi perasaan kekurangan sentuhan.

  3. Melakukan Terapi Sentuhan Profesional
    Bagi individu yang merasa kesulitan dalam menerima atau memberi sentuhan fisik, terapi sentuhan profesional bisa menjadi solusi. Terapis yang terlatih dapat membantu individu mengatasi ketakutan atau kecemasan terkait sentuhan, dan memungkinkan mereka untuk merasakan manfaat psikologis dari interaksi fisik yang sehat.

  4. Menjaga Kesehatan Mental dengan Berbicara tentang Perasaan
    Berbicara dengan orang lain mengenai perasaan kesepian dan kekurangan sentuhan bisa membantu meringankan beban emosional. Terapi psikologis atau kelompok dukungan juga dapat memberikan ruang bagi individu untuk mengekspresikan perasaan dan mencari solusi untuk masalah sosial atau emosional mereka.

Kesimpulan

Skin hunger adalah fenomena psikologis yang dapat berdampak serius pada kesejahteraan mental seseorang. Kurangnya sentuhan fisik dapat meningkatkan kecemasan, depresi, dan kesepian. Namun, dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya kontak fisik, serta mencari solusi alternatif untuk memenuhi kebutuhan ini, kita dapat membantu mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan. Membangun koneksi emosional yang sehat dan mencari dukungan yang tepat adalah langkah penting dalam menghadapi fenomena ini. Biro psikologi Smile Consulting Indonesia dikenal sebagai pusat asesmen Indonesia yang memberikan berbagai layanan, termasuk jasa psikotes dan asesmen individu, dengan proses yang efisien dan hasil mendalam.

 

Referensi

Field, T. (2010). Touch: The basis of therapy. The International Journal of Neuroscience, 120(12), 905-915.

Harlow, H. F. (1958). The nature of love. American Psychologist, 13(12), 673–685.

Coan, J. A., Schaefer, H. S., & Davidson, R. J. (2006). Lending a hand: Social regulation of the neural response to threat. Psychological Science, 17(12), 1032-1039.

Keltner, D., & Harker, L. (2001). Expressions of positive emotion in women’s college yearbook pictures and their relation to personality and life outcomes across adulthood. Journal of Personality and Social Psychology, 80(1), 112-124.

Sansone, R. A., & Sansone, L. A. (2010). Skin hunger and emotional well-being. Innovations in Clinical Neuroscience, 7(11), 22-25.

Bagikan